
Dalam tradisi umat Islam, kelahiran seorang anak biasanya dirayakan dengan acara aqiqahan. Acara aqiqah dilaksanakan dengan tujuan untuk mengungkapkan kebahagian dan memanjatkan syukur kepada Allah SWT. Upacara aqiqah biasanya dilakukan dengan prosesi penyembelihan hewan ternak seperti kambing, yang lalu dibagi-bagikan kepada keluarga dan tetangga.
Secara bahasa, aqiqah memiliki arti “memotong” yang berasal dari bahasa arab “al-qat’u”. Terdapat juga definisi lain aqiqah yaitu “nama rambut bayi yang baru dilahirkan”. Menurut istilah, aqiqah adalah proses kegiatan menyembelih hewan ternak pada hari ke tujuh setelah bayi dilahirkan. Hal ini dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
Aqiqah biasanya dilakukan pada hari ke-7, ke-14, atau ke-21 setelah kelahiran seorang anak. Bagi anak laki-laki, untuk melaksanakan aqiqah wajib memotong dua ekor kambing sementara anak perempuan satu ekor kambing saja.
Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12)
Ada yang berpendapat bahwa boleh aqiqah dihari ke-14 dan ke- 21. Akan tetapi, Sebagian besar ulama sepakat bahwa hari disunnahkan untuk melaksakan aqiqah adalah hari ketujuh.
Semoga bisa segera melaksanakannya 🙏😇
Aqiqah Untuk Diri Sendiri
Bagi warga Surabaya dan sekitarnya, mari berbondong-bondong menuju Aqiqah Maidah, karena tidak ada lagi tempat aqiqah yang menawarkan harga yang sangat murah, selain Aqiqah Maidah. Lokasi Aqiqah Maidah berada di Surabaya, tepatnya di Ruko Pagesangan II No. 69 A – Jambangan (Depan Dinas Pertanian).
Aqiqah Maidah – Aqiqah untuk Diri Sendiri
Ketika kita belum diaqiqahi oleh orang tua kita, bolehkah kita mengaqiqahi diri sendiri?
Ini adalah pertanyaan yang sering diutarakan oleh orang yang awam mengenai aqiqah. Aqiqah sendiri itu adalah ibadah sunnah muakkadah, dimana jika melakukannya maka akan mendapatkan pahala, namun jika tidak melakukannya juga tidak berdosa.
Imam Syafi’i mengatakan, jika akikah itu tidak dilakukan sampai anak baligh, akikah itu tidak lagi disunnahkan bagi anak yang ingin diakikahkan tersebut. Namun, jika ia ingin mengakikahkan dirinya sendiri, itu dibolehkan.
Banyak pendapat akan hal ini, tinggal anda sekalian memilih mana yang terbaik dan mampu anda lakukan yang sesuai syariat islam.